Ikatan Mu'tamirin Antar Masjid (IKMAM)

Daftar Isi

Al-hamdulillah pada Jum'at (27/10/2017) Ikatan Mu'tamirin Antar Masjid se-Desa Cikembang telah diresmikan langsung oleh Bapak H. Ade Masria selaku Kepala Desa Cikembang. Hadir dalam peresmian ini KH. Ubu Burhanudin BA (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah), KH. Udin (sesepuh Ponpes Sirojul Huda), Ust. Dayat (Pengasuh Majlis Ta'lim Fathussalam), Ust. Yusuf Tajiri Yamani (Sesepuh Ponpes Nurul Falah Hamerang), Abah Dedi (Kepala Dusun Cikembang II), Para DKM Masjid, tokoh pemuda dan masyarakat serta jajaran pemerintahan Desa Cikembang.

Ust. Ahmad Suhada (Ketua Umum IKMAM) menjelaskan dalam sambutannya bahwa; "kemunculan Ikatan Mu'tamirin Antar Masjid (IKMAM) ini atas inisiatif dari para ustadz yang mewakili setiap DKM dalam sebuah diskusi yang intinya; memandang perlu membuat sebuah ikatan yang bisa memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, tali silaturahmi serta membangun saranan komunikasi diantara para mu'tamirin masjid pada khususnya, para pemuda dan masyarakat pada umumnya".

Tujuan utama dari kemunculan IKMAM ini adalah untuk menyikapi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat, wabil husus yang menyangkut kemakmuran masjid. Lanjut Ketum IKMAM.

• Baca : Menjaga-lingkungan-hidup-adalah-kunci-dari-kesejahteraan

Kemudian Ketum IKMAM menerangkan bahwa; "Harapan terbesar dari munculnya IKMAM ini dapat memberikan dampak yang positif, khususnya bagi pengurus dan anggota, umumnya untuk masyarakat yang ada dilingkungan setiap Masjid yang ada di Desa Cikembang".

Tujuan yang ingin dicapai oleh IKMAM merupakan gagasan-gagasan yang muncul dari semua asatidz dan para pemuda untuk diwujudkan dengan menempuh prosesnya secara bersama-sama dalam pola gerakan yang terpimpin. Setiap gagasan yang menjadi tujuan bersama itu terumuskan dalam 4 bidang garapan yaitu; bidang keagamaan, sosial kemasyarakatan, kepemudaan dan keorganisasian.

Diakhir sambutannya Ust. Ahmad mengharapkan agar semua pihak bisa terlibat secara aktif dan bisa memberikan aspirasinya terkait hal-hal yang muncul dilingkungan sosial, baik kepemudaan maupun kemasyarakatan pada umumnya. Kemudian dia juga menekankan IKMAM bukan sebuah gerakan politik, melainkan sebuah gerakan yang murni muncul dari keperdulian kelompok masyarakat untuk membangun Desanya.