Keutamaan dan Keistimewaan Surat Al-Fatihah
Daftar Isi
Surat al-Fatihah merupakan surat pembuka dalam mushaf al-qur'an dan ini merupakan salah satu dari keutamaannya dari sekian banyak keutamaan yang terkandung didalam surat ini. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa; suatu saat Rosulullah saw. duduk bersama malaikat jibril dan tiba-tiba pintu langit terbuka dan bertepatan dengan itu ada satu malaikat yang turun menghampiri Nabi saw, kemudian malaikat itu berkata;
"Kabarkanlah -kegembiraan- dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak pernah diberikan kepada nabi sebelummu, yaitu al-Fatihah dan penutup surat al-Baqarah. Engkau tak akan membaca satu huruf pun dari keduanya kecuali engkau akan diberikannya". (HR. Muslim No.1913, An-Nasai No.912 dan Hakim No.2052).Atas dasar ini, sehingga surat yang paling sering diamalkan oleh umat muslim adalah surat al-fatihah. Selain sebagai salah satu rukun yang wajib dibaca didalam shalat, surat al-fatihah sering diamalkan untuk mengawali do'a, menutup do'a, berkirim do'a kepada mayat, memulai acara-acara kegiatan dan lain sebagainya. Surat al-fatihah menjadi salah satu surat yang sangat melekat di telinga, lisan dan sanubari setiap muslim. Sehingga menjadi kebiasaan dalam beberapa kegiatan hidupnya selalu melibatkan surat al-fatihah ini.
Pada masa lalu, ada salah seorang Sahabat Nabi saw. yang bernama Abu Said al-Khudri, dia membiasakan bacaan al-fatihah untuk do'a ruqyah. Kemudian Sahabat ini memberitahukan kebiasaannya itu kepada baginda Rosul saw. dan Rosulullah saw tidak menyalahkannya.
"diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri bahwa beberapa sahabat Rosulullah saw. berada dalam perjalanan lalu melewati salah satu suku Arab. Mereka bertemu namun tidak disuguhi apapun. Penduduk suku bertanya; Apakah di antara kalian ada yang bisa mengobati (ruqqyah)? sebab kepala suku kami terkena bisa atau musibah. Salah seorang sahabat menjawab; Ya. Kemudian ia mendatangi dan lalu mengobatinya dengan surat al-fatihah. Pimpinan suku itupun sembuh dan memberikannya bagian dari kambing, namu sahabat itu menolaknya dan kemudian berkata; Saya akan menyampaikan dahulu kepada Nabi saw. Sahabat nabi itu pun mendatangi Nabi saw dan menceritakan kisahnya itu kepada Nabi saw. Ia berkata; Wahai Rosulullah, Demi Allah, Saya hanya melakukan ruqyah dengan surat al-fatihah. Rosulullah pun tersenyum dan berkata; dari mana kamu tahu bahwa al-fatihah itu ruqyah?, Nabi saw. pun bersabda; Ambilah (kambing itu) dari mereka, dan berilah aku bagian bersama kalian". (HR. Muslim No.5863 dan al-Bukhari No.5763).Kemudian salah seoran ulama bernama Imam Nawawi dalam kitabnya (at-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an, 1/183) menjelaskan;
"Dianjurkan membaca al-Fatihah di dekat orang yang sakit, berdasarkan sabda Rosulullah saw dalam hadits shohih tentang al-Fatihah; 'dari mana kamu tahu bahwa al-fatihah itu ruqyah?'"Begitu juga dengan salah seorang ulama ahli tafsir, Fakhruddin ar Razi pernah memberikan wasiat agar ada yang membacakan surat al-fatihah kepada salah satu putranya serta orang-orang yang meninggal dengan diiringi doa memohon rahmat dan ampunan. Termasuk yang mengamalkan al-fatihah didalam do'anya itu adalah ibn Taimiyah.
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengambil pemahaman bahwa mengamalkan surat al-fatihah selain menjalankan rukun shalat, juga bisa mengamalkannya untuk hal lain dengan tujuan tertentu. Seperti mengharapkan keselamatan untuk diri, keluarga dan orang-orang yang dicintai. Dengan kata lain, pemahaman yang bisa kita ambil, bahwa dari salah satu keutamaan surat al-fatihah ini adalah obat yang dapat menyembuhkan beragam penyakit, baik lahir maupun batin. Wallahu a'lam bis showab.
Posting Komentar
Terimakasih