Sejarah Sholawat Nariyah Dan Keutamaannya

Daftar Isi
Yuk kita telaah Sejarah Sholawat Nariyah Dan Keutamaannya! Semoga selaku muslim yang sedang berusaha untuk selalu meningkatkan amaliyah dalam kehidupan kita agar menjadi ibadah yang di ridhai Allah swt. diberi kemudahan dan kelancaran.

Khsusu bagi para santri saya ingin mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2018, semoga belajarnya semakin fokus, untuk bekalnya dilancarkan, untuk orang tuanya selalu sehat dan ilmunya bermanfaat untuk kehidupan bangsa dan negara kita tercinta ini.

 Sejarah Sholawat Nariyah Dan Keutamaannya

TEKS SHOLAWAT NARIYAH / MUNFARIJAH / TAZIYAH / TAFRIJIYAH

اَللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامَّاعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الَّذِىْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 


ALLAAHUMMA SHOLLI SHOLAATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAAN TAAMMAN 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL'UQODU WATANFARIJU BIHILKUROBU WATUQDHOO BIHILHAWAAIJU WATUNAALU BIHIR ROGHOOIBU WAHUSNUL KHOWAATIMI WAYUSTASQAAL GHOMAAMU BIWAJHIHILKARIIMI WA'ALAA AALIHII WASHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WANAFASIN BI'ADADI KULLI MA'LUUMIN LAKA.

 Artinya :

Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.

Pengertian Sholawat

Menurut bahasa Pengertian Sholawat adalah bentuk jamak yang diambil dari kata shalatun (صلاة) yang memiliki arti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan dan ibadah.

Pengertian Sholawat menurut istilah syariat adalah doa yang dikhususkan kepada Rasulullah Saw sebagai bukti rasa cinta dan hormatnya seorang muslim kepada Beliau SAW.

Banyak sekali redaksi sholawat yang populer dan diamalkan oleh umat muslim diseluruh dunia, dari yang terpendek hingga yang terpanjang, termasuk salah satunya adalah sholawat nariyah. Namun, mau pendek mau panjang semuanya mewakili ungkapan kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wa Sallama.

Semoga kita menjadi bagian dari ahli sholawat kepada Nabi SAW sehingga kita semua berhak atas syafaatnya, baik selama kita didunia maupun setelah kita kembali ke akhirat sana. Amiiin.

Mengapa kita bersholawat kepada Nabi?

Karena diperintahkan oleh Allah SWT. bahkan Allah dan Malaikat saja bersholawat kepada Nabi, terus kenapa kita tidak?... siapa kita?...
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah dengan penuh penghormatan.” (QS. Al-Ahzab:56).

Ibnu Katsir dalam Tafsirnya menyebutkan, maksud dari ayat itu; Allah SWT mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya mengenai derajat hamba dan Nabi di samping-Nya dan di samping para malaikat.

Sholawat dari Allah SWT kepada HambaNya adalah Rahmat, dari Malaikat adalah Mengistighfarkan dan dari makhluk adalah permohonan atau do'a.

Allah memuji Nabi Muhammad Saw di depan MalaikatNya dan Malaikat juga bershalawat kepada Nabi. Kemudian Allah memerintahkan hamba-hambaNya yang ada bumi agar bershalawat dan memberikan salam kepada Nabi Saw agar terkumpullah pujian kepada Nabi dari langit dan bumi secara bersamaan.

Sejarah Sholawat Nariyah

Sholawat Nariyah secara tekstual sampai hari ini masih menjadi sebuah kontrofersi. Kontrofersi ini dikarenakan ada benturan dengan orang-orang yang memandang bahwa shalawat nariyah ini mengandung kemusyrikan dalam teks/lafadznya.

Bahkan orang-orang itupun menyatakan shalawat badar pun termasuk syirik dan bid'ah, karena cara berpikir mereka yang selalu bergantung pada fakta secara tekstual, sehingga menurut mereka tidak boleh membaca atau mengamalkan sholawat selain lafaz yang diamalkan dan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. yaitu: ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD

Pengarang Shalawat Nariyah

Mufti Mesir, Syekh Ali Jumah yang digelari Allamah Ad-Dunya, telah mendapat sanad yang sempurna dari gurunya Syekh Abdullah al-Ghummar, seorang ahli hadis dari Maroko, yang sampai kepada Muallif Shalawat Nariyah, yaitu Syekh Ahmad At-Tazi Al-Maghribi (Maroko). Semuanya menerima sanad secara musyafahah, menyampaikan bacaan shalawat tersebut dari guru kepada muridnya secara langsung. (Ijazah dari Dr. Abd Qadir Muhammad al-Husain, dosen di Universitas Damasqus, Syria).

Nama Shalawat Nariyah

Kata "nar" memang tidak ada dalam teks sholawat ini, padahal biasanya dalam penamaan sholawat para ulama selalu mengambil dari teks yang dianggap bisa dijadikan identitas dari sholawat yang dimaksud.

Ada sebagian kelompok yang mengartikan bahwa "nariyah" ini adalah "pengikut neraka" dengan mengasumsikan bawa ia terdiri dari dua suku kata yaitu "nar" dan "iyah" ini sangat tidak tepat. Bahkan tuduhan ini sangat menyakiti banyak orang, termasuk saya.

Nabi Musa pun pernah mengikuti "nar" yang dilihatnya, ini tidak mengartikan bahwa akhirnya dia mengikuti api secara sesemabahan.

(إِذْ رَأَى نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آَنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آَتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى (طه/ 10

“Ketika ia (Musa) melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (Thaha: 10)
Syekh Abdullah al-Ghummari, menjelaskan; bahwa penamaan sholawat ini dengan kala "nariyah" terjadi dikarenakan tashif (penulisan) atau ada perubahan dari kata yang sebenarnya "taziyah" dan bila dibandingkan keduanya memiliki kemiripan dalam penulisannya didalam huruf arab yaitu  النارية dan التازية beda dalam titik yang menandai huruf.

Kemudian ditempat asal mula sholawat ini muncul, sholawat ini sering disebut oleh penduduk setempat sebagai sholawat taziyah, disesuaikan dengan nama pengarangnya.

Syekh Al-Qurthubi dan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani  menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah, dimana kata tafrijiyah ini diambil dari teks yang ada dalam sholawat tersebut yaitu (تنفرج).

Keutamaan dan Tujuan Shalawat

Terdapat banyak hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan memabaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, Salah satu yang paling utamanya adalah orang yang bersholawat akan mendapatkan syafaatnya dari kang jeng Nabi di hari kiyamat nanti.

Berikut beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan bersholawat kepada kang jeng Nabi Muhammad saw.;
”Siapa saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh” (HR. Muslim).
”Siapa saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh shalawat dan dihilangkan darinya sepuluh kesalahan dan dinaikkan untuknya sepuluh derajat.” (HR. An-Nasai).
”Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di muka bumi, untuk menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” (HR. Nasai).
Dari Abu Darda r.a., Rasulullah Saw bersabda: ”Siapa saja yang bershalawat kepadaku 10 kali waktu pagi dan sore, maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada Hari Kiamat.” (Hadis Hasan, Shahih Al-Jami’ Al-Albani).
“Terhinalah seseorang yang namaku disebut di sisinya, tetapi dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi).
“Orang yang bakhil (kikir/pelit) adalah orang yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi).
Dari hadits-hadits diatas setidaknya orang yang membaca sholawat akan mendapatkan; pahala yang berlipat, dijauhkan dari kefakiran, penghapusan dosa kesalahan, dinaikan derajatnya disisi Allah swt, mendapatkan syafaar dari Nabi baik didunia maupun di akhirat.

Kemudian terlepas dari semua itu, maka orang yang mendawamkan sholawat ini secara umum memiliki maksud ingin mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak. wallahu a'lam

Posting Komentar